Menghidupkan Kembali Sastra Lama Bersama Nadia Omara Melalui Cerita Rakyat Kalimantan Selatan di Era Digital
DOI:
https://doi.org/10.61132/morfologi.v3i2.1604Keywords:
digitalization, folklore, Nadia Omara, Old literature, social media, South KalimantanAbstract
This study aims to examine how Nadia Omara as a digital content creator plays a role in reviving old literature, especially South Kalimantan folklore, through digital media. Using a descriptive qualitative approach and case study method, data was collected through observations of Nadia Omara's digital activities on platforms such as YouTube, Instagram, and TikTok. This study analyzes the adaptation strategies used by Nadia Omara to make folklore more relevant and interesting for the younger generation. The results of the study show that digital media is not only a means of preservation, but also revitalization of traditional literature. The narrative, visual, and communication style strategies used by Nadia Omara are able to bridge old culture with the modern digital world, as well as build new interest in the richness of regional culture.
Downloads
References
Alfianti, T., Putri, R. D. M., Jayanti, R., & Widigda, A. N. (2024). Penggunaan Bahasa Tradisional Dalam Media Sosial: Representasi kearifan Lokal Dalam Era Digital. Sasando: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pengajarannya Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal, 7(1), 75-85.
Arifin, Z. (2018). Cerita Rakyat Kalimantan Selatan: Kajian Nilai Budaya dan Pendidikan Karakter. Banjarmasin: Balai Bahasa Kalimantan Selatan.
Damayanti, A. P., & Supriyanto, H. (2023). Transformasi Budaya Lokal dalam Era Digital: Adaptasi Cerita Rakyat ke Media Baru. Jurnal Ilmu Budaya, 11(2),112-123.
Danandjaja, J. (2020). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Kalsum, R., Rafiek, M., & Cahaya, R. (2020). Representasi Nilai Budaya dalam Cerita Rakyat Kalimantan Selatan. Jurnal Sastra dan Tradisi, 5(2),112-128.
Kalsum, U., Rafiek, M., & Cahaya, N. FENOMENA SOSIAL BUDAYA DALAM KAJIAN TIGA CERITA RAKYAT KALIMANTAN SELATAN (SOCIO-CULTURAL PHENOMENA IN THE STUDY OF THREE FOLK STORIES SOUTH KALIMANTAN). JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP), 14(1), 176-185.
K-POP,T. S. K. D. (2023). Kreator Budaya di Era Digital: Membangun Ruang Edukasi Melalui Media Sosial. Jurnal Komunikasi & Media, 14(1),88-99.
Kusnadi, E. (2020). Peran Media Sosial dalam Pelestarian Budaya Lokal. Jurnal Komunikasi dan Budaya, 12(1), 65-78.
Lestari, D. A., & Sari, M. (2024). Integrasi Cerita Rakyat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia: Studi Kasus di Kalimantan Selatan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 39(1),77-90.
Nugroho, H., & Arifin, M. (2023). Digitalisasi Budaya: Strategi Pelestarian Tradisi di Era Disrupsi. Jakarta: Prenadamedia Group.
Ratna, N. K. (2020). Sastra dan Budaya: Wacana dan Relevansinya dalam Konteks Keindonesiaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rini, A. S. (2021). Digitalisasi Budaya Lokal: Antara Pelestarian dan Rekonstruksi Identitas. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 10(1), 45-57.
Santoso, I. M. (2022). Strategi Pelestarian Budaya melalui Media Sosial dalam Kalangan Generasi Muda. Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan, 5(1), 45-57.
Smith. L. (2022). Revitalizing Tradition: Digital Tools in Cultural Preservation. Journal of Digital Culture, 15(3), 124-138.
Utami, D. (2021). Digitalisasi Sastra Daerah: Peluang dan Tantangan di era 4.0. Jurnal Ilmu Budaya, 19(2), 145-158.
Utami, R. (2021). “Digitalisasi Sastra Daerah Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal.” Jurnal Bahasa dan Sastra,22(1),45-48.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.