Pelatihan Tari Gambyong Sebagai Implementasi Budaya di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus

Authors

  • Deswira Lintang Samodra Universitas Negeri Semarang
  • Dita Nana Nur Latifah Universitas Negeri Semarang
  • Fawwaz Farhanul Ihsan Universitas Negeri Semarang
  • Lathifah Wulandari Universitas Negeri Semarang
  • Muhammad Nur Faizin Universitas Negeri Semarang
  • Mukaromah Puji Lestari Universitas Negeri Semarang
  • Nisrina Maharani Universitas Negeri Semarang
  • Rahma Mustika Hadisaputri Universitas Negeri Semarang
  • Reyhan Bagus Wicaksana Universitas Negeri Semarang
  • Sherly Jesica Rorensia Universitas Negeri Semarang
  • Yusuf Fadly Wardana Universitas Negeri Semarang
  • Asep Purwo Yudi Utomo Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.61132/aspirasi.v2i5.977

Keywords:

traditional dance training, gambyong dance, cultural implementation, village traditions, wonosoco village

Abstract

The Gambyong dance has long been a part of the artistic traditions in Wonosoco Village, Undaan Subdistrict, Kudus Regency. This dance is not only seen as entertainment but also as an integral element in various traditional celebrations in the village. The Gambyong dance has been passed down from generation to generation. However, with the influence of modern culture, the younger generation's interest in their local heritage has begun to decline. To prevent the loss of the Gambyong dance due to the lack of successors from the next generation, a community service activity was initiated to train the residents of Wonosoco Village, especially elementary school children, to preserve this cultural tradition. After three weeks of training, the elementary school children in Wonosoco Village successfully understood and mastered the movements of the Gambyong dance. This training is beneficial in ensuring that the Gambyong dance in Wonosoco Village has young generations who can continue and preserve it, so the culture does not fade over time

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amri, P., Erlinda, E., & Jamaan, A. (2017). Keberlangsungan Tari Tradislonal Di Tengah Globalisasi Media. Bercadik: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 4(2), 186–195. https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Bercadik/article/view/572

Hidayat, D. F. (2022). Desain Metode Ceramah Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, Dan Kebudayaan, 8(2), 356–371.

Lail, J., & Widad, R. (2015). Belajar Tari Tradisional Dalam Upaya Melestarikan Tarian Asli Indonesia. Inovasi Dan Kewirausahaan, 4(2), 102. http://www.pakmono.com/2014/12/pengertian-tari-tradisional-dari-para.html

Ningrum, D. P. (2020). Penanaman nilai kearifan lokal pada anak usia dini di TK Negeri 3 Suryoputran kota yogyakarta. Jurnal Komunikasi Profesional, 4(1), 74–82. https://doi.org/10.25139/jkp.v4i1.2486

Nuraeni, H. G., & Alfan, M. (2013). Studi budaya indonesia. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Nurhasanah, L., Siburian, B. P., & Fitriana, J. A. (2021). Pengaruh Globalisasi Terhadap Minat Generasi Muda Dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Indonesia. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 10(2), 31–39. https://doi.org/10.33061/jgz.v10i2.5616

Nurseto, G., & Lestari, W. (2015). Pembelajaran Seni Tari: Aktif, Inovatif Dan Kreatif. Catharsis, 4(2), 115–122. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/catharsis/article/view/10285

Ranjabar, J. (2006). Sistem sosial budaya indonesia (suatu pengantar). Bogor: Ghalia Indonesia.

Setianingsih, A. (2022). IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN SHALAT SISWA KELAS III SD NEGERI 4 NGRAJI KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2021/2022. Universitas Islam Sultan Agung.

Shomiyatun. (2019). Pentingnya Menumbuhkan Kesadaran Anak Pada Budaya Lokal. Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1(2), 62–71.

Tambak, S. (2016). Metode Drill dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan, 13(2), 110–127

Zakiah, K., Widya Putri, D., Nurlimah, N., Mulyana, D., & Nurhastuti. (2019). Menjadi Korean di Indonesia: Mekanisme Perubahan Budaya Indonesia-Korea. Media Tor, 12(1), 90–101. https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/3979

Published

2024-08-14

How to Cite

Deswira Lintang Samodra, Dita Nana Nur Latifah, Fawwaz Farhanul Ihsan, Lathifah Wulandari, Muhammad Nur Faizin, Mukaromah Puji Lestari, … Asep Purwo Yudi Utomo. (2024). Pelatihan Tari Gambyong Sebagai Implementasi Budaya di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian Dan Kegiatan Masyarakat, 2(5), 01–16. https://doi.org/10.61132/aspirasi.v2i5.977

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)