Persepsi Masyarakat Kampung Kranggan Wetan Kota Bekasi terhadap Upacara Pernikahan Penghayat Kepercayaan Aliran Kebatinan Perjalanan
DOI:
https://doi.org/10.61132/morfologi.v3i3.1691Keywords:
Community Perception, Stream Belief, Wedding CeremonyAbstract
Marriage is a legal relationship between two people recognized by the community based on applicable rules, and its form varies according to each culture. This research focuses on the perceptions of the people of Kranggan Wetan Village, Bekasi City, towards the wedding ceremony of the Believers of Aliran Kebatinan Perjalanan. The purpose is to describe the wedding ceremony process, understand the community's perception, and identify factors that influence the perception. This research uses descriptive method with qualitative approach. Data collection techniques were conducted through observation, interviews, and documentation, then analyzed through the stages of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. To maintain data validity, source triangulation techniques were used. The result of the research shows that the wedding ceremony process of Penghayat Kepercayaan Aliran Kebatinan Perjalanan is generally similar to the wedding in general. The community's perception of this ceremony is positive as long as it does not conflict with the prevailing norms and rules. Factors that influence people's perception consist of internal factors such as personal experience and knowledge, and external factors such as social and cultural environment. This research provides a new understanding of the diversity of marriage practices in society.
Downloads
References
Adrianto. (2006). Persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan prasarana dasar permukiman yang bertumpu pada swadaya masyarakat di Kota Magelang.
Munawar, A. (2015). Sahnya perkawinan menurut hukum positif yang berlaku di Indonesia. Al-Adl: Jurnal Hukum, 7(13), 21–31. https://doi.org/10.31602/al-adl.v7i13.208
Pratama, B. A., & Wahyuningsih, N. (2018). Pernikahan adat Jawa di Desa Nengahan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Haluan Sastra Budaya, 2(1), 19. https://doi.org/10.20961/hsb.v2i1.19604
Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.
Tantowi, A. (2019). Hubungan manusia dan Tuhan dalam perspektif aliran kepercayaan di Kec. Jati Sampurna, Bekasi, 38–60.
Wawancara dengan Abah S, sesepuh Kampung Kranggan Wetan, 25 Februari 2025.
Wawancara dengan Bapak A. H. S., masyarakat Kampung Kranggan Wetan yang menganut agama Islam, 25 Februari 2025.
Wawancara dengan Bapak A. I., masyarakat Kampung Kranggan Wetan yang menganut agama Islam, 25 Februari 2025.
Wawancara dengan Bapak D, masyarakat Kampung Kranggan Wetan yang menganut agama Kristen, 25 Februari 2025.
Wawancara dengan Bapak I, pemuka adat Penghayat Kepercayaan Aliran Kebatinan Perjalanan, 25 Februari 2025.
Wawancara dengan Bapak P. N., masyarakat Kampung Kranggan Wetan yang menganut agama Islam, 25 Februari 2025.
Wawancara dengan Bapak T. H., Ketua RT 002 RW 010, 25 Februari 2025.
Wawancara dengan Ibu A. K., masyarakat Kampung Kranggan Wetan yang menganut agama Buddha, 25 Februari 2025.
Wawancara dengan Ibu S, masyarakat Kampung Kranggan Wetan yang berstatus sebagai istri dan menganut agama Hindu, 25 Februari 2025.
Wawancara dengan Ibu W, masyarakat Kampung Kranggan Wetan yang menganut agama Islam, 25 Februari 2025.
Wirawan, S. (2010). Pengantar umum psikologi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.